Search This Blog

Sunday, October 18, 2020

Book review 5 "Draw My Life"



 
review 5

Judul Buku : Atta Halilintar “Draw My Life”

Penulis : Atta Halilintar

Penerbit : AHHA Publishing

Tahun : 2019


Pertama kalinya dalam hidup beli buku autobiografi. Jujur saya bukan penikmat biografi siapapun. Terkadang sesukses apapun orang itu atau sebesar apapun yang telah diperbuat untuk dunia, saya tidak tertarik membeli buku biografinya. Berbeda dengan kisah Nabi, Rasul, atau bahkan sahabat. Saya tentu perlu membaca kisah-kisah inspiratif mereka agar menjadi pedoman dan teladan dalam hidup.


Sebelum menjelaskan beberapa detail terkait buku tersebut, saya ingin menceritakan awal mula tertarik membeli buku ini. Saya sebenarnya lebih suka baca buku fiksi, karena tentu lebih membuat penasaran di setiap halamannya. Pembaca akan selalu menemukan hal baru atau bahkan konflik yang tidak terduga. Lalu kenapa saya membaca autobiografi?


Menurut saya, autobiografi ini mirip dengan alur cerita fiksi, yang membedakan hanya kisah ini terjadi betulan pada penulisnya. Meskipun begitu, saya memang belum pernah sengaja membeli buku autobiografi. Tapi entah kenapa buku ini mengganggu rasa penasaran saya ingin segera membacanya. Apakah saya Ateam? atau Emak AH? Entahlah. Saya memang pencinta vlog couple AH, hehe.. Tapi pada tulisan ini saya tidak ingin menceritakan tentang itu ya, tunggu mereka sah. aamiin.


Buku ini saya beli saat diskon, hahaha bukan nggak modal ya, tapi kebetulan timing-nya tepat sekali. Sekitar tanggal 12 Oktober 2020 buku ini hadir menjadi bagian dari penghuni rak buku saya, padahal buku ini telah terbit setahun yang lalu. Itulah saya, ketika membeli sesuatu perlu perhitungan yang panjang mengingat saya adalah seorang ibu yang tentu prioritas adalah anak. Alhamdulilah punya buku ini nggak nyesel dan bisa dibaca bersama anak-anak juga.


Baiklah kita mulai dari fisik bukunya dulu ya. Cover buku ini timbul, setiap halaman berwarna dan bergambar. Menurut saya ini menarik sekali, pembaca tidak merasa bosan dan tak terasa jika telah selesai sampai bagian akhir halaman. Buku ini dikemas sesuai dengan target pembaca yaitu milenial. Isi buku ini sangat ringan, setiap halaman hanya berisi beberapa kalimat dan lebih banyak gambar. Meskipun begitu, kalimat yang dipilih termasuk yang mudah dipahami, tidak baku bahkan sering menyapa pembaca. Saat saya membaca seolah mendengarkan sang penulis sedang menceritakan dalam bentuk vlog. Seru kan? Imajinasi kita ikut terbawa dan bisa merasakan pengalaman yang dialami oleh penulis.


Buku ini terdiri dari beberapa chapter atau bagian. Uniknya, kita bisa mulai membaca dari bagian manapun. Karena setiap kisah yang tertuang berbeda di tiap bagian, keterkaitannya sangat sedikit. Namun keuntungan jika membaca dari awal sampai akhir secara berurutan, menurut saya lebih dapat rangkaiannya kisahnya dari lahir hingga puncak karirnya. Kisah dibalik kesuksesan seseorang dengan konsisten kerja keras meski berkali-kali jatuh dalam kepahitan hidup.


Lahir dari serba kekurangan, hingga pernah mengalami hidup layaknya raja sekitar usia 7 tahun, namun tumbang kembali di saat usianya 11 tahun, bahkan harus memulai dari minus adalah sejarah hidup yang luar biasa. Tidak semua orang mampu menyesuaikan diri di setiap keadaan apalagi pernah menikmati sebuah puncak kesuksesan lalu kemudian jatuh dalam hidup yang serba kekurangan.


Pada halaman 32 terdapat alasan mengapa kehidupan sang penulis sedemikian jatuh. Meskipun tidak dijelaskan secara rinci, namun satu hal yang mungkin bisa jadi pegangan untuk semua orang bahwa “tidak mengapa kehilangan harta, asal tidak kehilangan keyakinan pada jiwa”. Sebuah tindakan yang diambil oleh orang tua penulis berdasarkan sebuah prinsip kuat tentu tidak terlahir begitu saja. Jelas disini bahwa mereka telah terdidik dan tertempa dengan baik. Terkadang tingkat pendidikan seseorang tidak bisa menjamin bahwa dirinya menjadi pribadi yang terdidik. Oleh karena itu, penting memiliki sebuah prinsip, keyakinan, dan adab sebelum akhirnya mengenyam ilmu maupun pendidikan apapun.


Buku ini juga berisi beberapa quote yang bisa menjadi inspirasi bagi pembaca. Tergantung dari sudut pandang mana pembaca bisa mengambil sisi positif dari kalimat-kalimat tersebut. Saya sangat suka dengan buku non fiksi yang menampilkan quote, karena seperti penyemangat untuk bisa bertahan dengan rasa penasaran membaca sampai akhir halaman. 

“Berpikirlah seperti orang sukses, hustle bekerja dan berdoalah seperti kamu bukan siapa-siapa”. 

pembaca akan sangat merenung untuk kalimat ini. Pada intinya dibalik setiap usaha dan kerja keras maka tetap Allah SWT sebagai penentu akhirnya. Seperti halnya mimpi dan harapan tanpa tindakan adalah sia-sia. Sedangkan usaha dan tindakan tanpa doa adalah semu.


Buku ini bisa dibaca semua kalangan, terlebih oleh anak muda yang baru saja memulai sebuah perjalanan hidup. Apalagi bagi pebisnis pemula, buku ini mengajarkan bahwa jika ingin serius dalam dagang maupun bisnis perlu dipelajari segala aspek yang berhubungan, baik itu terkait produk maupun target pasar yang akan dibidik. Dalam menjalani bisnis perlu kesiapan mental dalam menerima berbagai tantangan dalam menjalankannya. Seperti yang tertuang di halaman 138 “Gagal itu ketika kamu berhenti berusaha, bersyukur harus, cepat puas jangan”. Itulah jiwa pengusaha, tak mudah putus asa dan konsisten dalam berusaha.

baca juga : https://syifaachyar.blogspot.com/2020/10/book-review-2-merindu-baginda-nabi.html

Terakhir yang menarik buku ini adalah terletak pada halaman penutup. Ya, pembaca diajak turut dalam menuliskan mimpi atau harapan yang ingin diraihnya. Penulis menyiapkan ruang bagi pembaca untuk menuliskannya dalam bingkai sederhana. Tak lupa motivasi dari penulis turut menyertai bagian bawah bingkai tersebut. 

“STOP WISHING START DOING”.

“Kalau Aku Bisa, Kamu Juga Bisa”.

Penulis yang sangat populer dalam dunia vlogger dan youtuber merupakan sosok yang sangat konsisten dalam bidang yang tengah ditekuni. Komitmen dan konsisten merupakan dua hal kunci menuju kesuksesan. Gelombang kehidupan yang dialami telah membentuk dirinya menjadi pribadi yang melesat dan mungkin masih bisa lebih melejit dari apa yang telah diraihnya saat ini. Dibalik itu semua, adab dan perilaku yang kerap ia tunjukkan tetap menjaganya menjadi pribadi yang mudah berempati dan berjiwa sosial tinggi.


Kita bisa belajar banyak aspek kehidupan dari buku ini, belajar tentang syukur, kerja keras dan tak mudah menyerah. Tentu belajar bagaimana menghormati setiap keputusan orang tua, menghargai kerja keras orang tua dengan ringan tangan turut membantu dan belajar menjadi pribadi yang rendah hati. Tak perlu malu jika hanya tak memiliki harta ketika hidup di dunia ini, namun malu lah saat tidak berbuat apa-apa.


-sA-


 

No comments:

Post a Comment

Terlahir dengan Takdir Berbeda