Search This Blog

Wednesday, April 6, 2022

Booster ASI perlu kah?



Booster asi adalah segala kelengkapan yang diperlukan untuk memaksimalkan produksi asi bagi ibu menyusui. Bisa berupa makanan yang bergizi maupun pelengkap seperti susu maupun camilan penunjang asi. Ibu menyusui tentu tak asing dengan segala alat tempur demi menghasilkan asi yang berkualitas dengan kuantitas tinggi atau minimal cukup untuk si bayi. Meski tidak semua ibu merasa dirinya membutuhkan booster untuk menghasilkan asi yang melimpah atau cukup untuk bayinya, tapi sebagian lain merasa perlu. Tidak ada yang salah maupun lebih baik. Keduanya disesuaikan dengan masing-masing kebutuhan ibu dan bayi.

Saya termasuk yang perlu mengkonsumsi booster asi. Bahkan untuk memaksimalkan usaha menghasilkan asi yang cukup, saya perlu pumping agar asi terus berproduksi. Bagi saya, booster asi tidak hanya untuk mendukung produksi asi, tapi juga membuat ibu lebih percaya diri. Selain mengkonsumsi makanan sehat seperti biasanya, booster asi membuat rasa percaya diri ibu meningkat sehingga yakin bahwa kebutuhan gizi bayinya tercukupi dengan baik.

Saya mencoba beragam jenis booster asi, mulai dari kapsul pelancar asi, susu almond, teh pelancar asi, sampai cookies almond. Selama 2 bulan penuh saya mengkonsumsi aneka booster asi, hingga di bulan ketiga frekuensinya mulai saya kurangi. Alhamdulillah asi lancar dan bayi sehat.


Usaha saya dibarengi juga dengan pumping atau pompa asi. Berawal dari pengalaman menyusui anak kedua saya mengalami masititis akibat asi mampet dan PD membengkak, tentu saya tidak ingin hal ini terulang. Awal mulanya saya bingung asi yang tertampung setelah di pompa akan dipergunakan untuk apa dan kapan karena si bayi selalu DBf (Direct Breastfeeding). Namun, saya niatkan saja untuk persiapan Ramadhan karena saya niat mau puasa, asi yang tertampung untuk saya berikan ke bayi jikalau produksi asi saya berkurang selama puasa.


Qadarullah asip justru berguna saat si bayi di usia 3 minggu harus opname untuk terapi sinar karena birilubin yang sangat tinggi. Selama 3 hari penuh saya selalu pompa dan kirim asi ke rs. Selama opname, saya gak berani nengok, takut sedih karena tak boleh membawa bayi pulang yang bisa saja akibatnya mempengaruhi kualitas dan kuantitas asi. Alhamdulillah si bayi pulang setelah 3 hari opname dengan BB naik selama sebulan pertama melebihi batas standar kenaikan bayi pada umumnya.

Asip juga berguna saat saya tiba-tiba sakit demam tinggi, walau bayi tak ikut sakit Qadarullah tak bisa dbf dan akhirnya stock asip bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan asi bayi. Alhamdulillah selalu ada jalan untuk mengahbiskan asip, meski saat ini stock masih banyak, saya percaya akan selalu ada jalan.

Drama ibu menyusui itu banyak ya, tak semudah mengeluarkan PD dan menyodorkannya pada bayi. Ibu menyusui butuh dukungan banyak pihak demi bahagia menyusui. Lagi lagi kesehatan mental ibu menyusui penting untuk menjaga produksi asi agar tetap aman. Belum lagi masa pemulihan pasca melahirkan cukup menguras tenaga  ditambah kelelahan fisik mengurus semua keperluan bayi lainnya. Rasanya apresiasi setinggi apapun tak akan cukup untuk membayar jasa seorang ibu.


happy breastfeeding Moms!


Terlahir dengan Takdir Berbeda