Search This Blog

Wednesday, April 14, 2021

TIARA SI ANAK BAIK



Bermain di Rumah Tasa

Suatu hari di desa Kukuju tinggallah seorang gadis bernama Tiara. Tiara adalah anak baik. Saat sedang asyik bermain bersama temannya, Jila, Ranzi, Ziya, Kima, dan Tasa, ibu Tasa menyodorkan jus segar. 

Tiba-tiba 'tok tok tok', "Assalamualaikum,” terdengar suara salam. Tiara mengintip di jendela, ternyata ada paket. Paket itu berisi donat Loplip. Donat itu biasanya berisi es krim dan harganya murah. Oleh sebab itu, banyak orang yang membelinya, termasuk Tiara. Namun, jarang sekali ibunya belikan. Namun Tiara tidak sedih, justru bersyukur.


Saat sedang asyik makan donat dengan lahap, tiba-tiba kakak Ruyi datang menghampiri mereka. kakak Ruyi adalah kakak Tasa. "Sudah habis?", tanya kakak Ruyi saat melihat mereka makan donat. "Masih ada sisa kok,” kata Tasa sambil mengunyah. Setelah donat dan jus itu habis, kakak Ruyi pergi ke kamar sebentar. Tasa kebingungan, "Kakak Ruyi sedang apa di kamar?", tanya Tasa ketika sampai di kamar kakaknya. "Duduk di ruang tamu aja dulu,” kata kakak Ruyi.


Setelah Tasa duduk di ruang tamu, Tiara bertanya kepada Tasa, "Tasa kakakmu sedang apa?"

“Entahlah," jawab Tasa. Lalu kakak Ruyi turun ke bawah. "Ayo adik-adik siapa yang mau mendengarkan cerita?" Kata kakak Ruyi ketika duduk di ruang tamu bersama teman-teman Tasa. "Aku mau kak, aku mau," kata semua teman Tasa dan begitu pula Tasa. Kakak Ruyi mulai membuka buku dan bercerita.


Di sebuah pondok kecil, tinggallah dua ekor binatang. Mereka adalah kelinci dan kucing. Saat itu, mereka pergi berjalan-jalan ke bukit. Namun, mereka tidak tahu arahnya, padahal mereka ingin sekali ke puncak bukit melihat pemandangan alam yang indah. "Ciiing, kita jalan mana?", tanya Kelinci. "Aku mana tahu,” jawab Kucing. "Ya sudahlah kita pulang ke pondok aja,” jawab Kelinci. Mereka pun akhirnya pulang.


Di tengah perjalanan, "Aha, aku punya ide bagus,” kata Kucing. "Maksudnya?", tanya kelinci. "Gimana kalau kita ke tepi sungai? disana ada rerumputan indah dan udara segar, bahkan pohon-pohon apel tumbuh segar. Ketika kita lapar, kita bisa makan buah apel itu aja,” usul Kucing. "Oke kalau begitu,” jawab Kelinci. Mereka berdua pergi ke sungai dan akhirnya sampai. 


"Tamat," kata kakak Ruyi sambil menutup buku.

"Wah ceritanya menyenangkan", kata Tiara setelah mendengarkan cerita itu. 

"Iya benar," kata teman-teman Tiara. "Kakak Ruyi, bolehkah Tiara bercerita?" tanya Tiara. "Tentu saja boleh," jawab kakak Ruyi. "Nah, dimulai ya,” kata Tiara.


“Dulu Tiara sangat disayangi oleh ayah dan ibu. Begitu pula sebaliknya, Tiara juga sayang kepada ibu dan ayah. kalau Tiara sakit Ibu siap membantu Tiara ketika sakit. Kalau”.. “eits, tunggu dulu,” teman Tiara menyela “maksudnya ibumu siap mengobatimu ketika sakit?” tanya teman Tiara. “Betul sekali,” jawab teman Tiara.


“Lalu, ibumu bisa apalagi Tiara?” tanya Ranzi.

“Selain mengobati aku ketika sakit, ibuku pandai memasak, masakan ibuku selalu enak,” jawab Tiara.

“Oh iya, ibuku juga berjualan kismis dan kue kecil,” kata Tiara.

“Wah hebat sekali ibumu Tiara,” seru teman-teman Tiara. 

“Terimakasih ya teman - teman,” jawab Tiara. Mereka pun tertawa dengan gembira.


Tiba - tiba ibu tasa berkata : “Ayo anak - anak waktunya beres -beres ruangan ini ya, kita nanti mau shalat ashar!” ajak Ibu Tasa. 

“Baik tante,” jawab semua teman Tasa termasuk Tiara.


Tiara membuang sampah sisa snack dan kotak donat. Tiara juga menyapu sisa-sisa makanan yang terjatuh di lantai. Tak lupa, Tiara juga membantu ibu tasa mencuci piring.

“Tiara bantu ya Tante,” kata Tiara.

“Oh iya, ayo sini Tiara, terimakasih ya,” kata ibu Tasa.

“Sama-sama Tante”, jawab Tiara.


Ibu Tasa melihat hanya Tasa dan Tiara yang berdiri lalu membereskan ruangan.

Ibu Tasa kembali bertanya, “Siapa yang mau cokelat?”

“Saya, aku, aku Tante,” seru semuanya.

“Oke, kalau begitu semuanya saling membantu membereskan ruangan agar cepat bersih ya!” kata Ibu Tasa.

“Siap Tante,” akhirnya semua bergerak membersihkan ruangan.

“Sudah bersih bu,” kata Tasa.

“Ayo wudhu ajak kakak ruyi semua pun wudhu,” kata Ibu Tasa.


Seusai sholat ashar semua pun pamit pulang termasuk Tiara.

“Assalamu’alaikum Tasa, Tante, Tiara pulang dulu ya,” pamit Tiara.

“Wa’laikumsalam Tiara, hati - hati di jalan ya,” kata Tasa. 



-Tamat-


Ide Cerita : Khamasa Adzakiya

Penulis Cerita : Khamasa Adzakiya

Editor tanda baca : Bunda

Ilustrator cover : Bunda



Terlahir dengan Takdir Berbeda