Search This Blog

Tuesday, November 24, 2020

Parenting Tips 5 "Menjadi Teladan Anak"

Orangtua sebaik-baik TELADAN bagi Anak


Predikat "orang tua" tak hanya siap memenuhi kebutuhan pertumbuhan anak, melainkan wajib menyentuh aspek perkembangan anak. Bentuk tanggung jawab orang tua melingkupi seluruh hal yang dibutuhkan oleh anak. Salah satunya adalah sikap. perilaku, atau tindakan. Pengalaman perilaku paling mudah didapatkan dari orangtua sekaligus yang pertama juga utama. Sikap seorang anak kelak dewasa bisa jadi lebih banyak didominasi turunan orangtua. Oleh karena itu, orang tua penting menjaga perilaku di depan seorang anak. Tanpa disadari kelak anak akan mempraktekannya terhadap situasi dunia yang dihadapinya.






Berikut tips singkat yang bisa orang tua praktikkan di rumah :

 

1. Jaga rasa sedihmu, biarlah hanya diri yang tahu

Sedih adalah perasaan yang wajar, normal dirasakan bagi siapapun juga. Tak terkecuali para ibu. Namun, alangkah bijaknya bila seorang ibu menyalurkan rasa sedih tidak di hadapan sang anak. Apalagi jika perasaan itu tak ada hubungannya dengan sang anak. Ada saatnya mengungkapkan rasa sedih bersama anak untuk suatu kondisi tertentu, namun tetap sikapilah rasa sedih itu dengan benar. Ada juga kalanya ibu perlu untuk tidak menunjukkan rasa sedih di depan anak.

 

2. Jaga amarahmu, luapkan dengan mengucapkan istighfar

Saat ingin meluapkan rasa marah, segeralah berucap istighfar (bagi muslim) atau bisa disiasati dengan mengatur nafas, menghitung 1-10, dan menyendiri. Carilah hal lain yang bisa mengalihkan sebentar saja rasa marah agar dapat dikelola dengan lebih bijak. Marah di hadapan anak seperti melukai masa kecilnya dan bisa saja luka itu akan terus terbawa hingga ia dewasa. Bahkan perilaku marah itu bisa diadopsi oleh anak dan diwujudkannya saat ia juga tengan merasakan hal yang sama. Marah juga termasuk perasaan yang wajar, namun, mengelola marah bisa membantu anak untuk mengatasi emosinya juga.

3. Ganti segera kata ataupun kalimat negatif menjadi positif

Pernahkah berpikir bahwa perkataan orang tua tidak hanya akan ditiru oleh anak, melainkan bisa menjadi doa bagi seorang anak. Tentunya setiap orang tua menginginkan yang terbaik dalam semua hal untuk sang anak, namun satu aja kalimat negatif yang terucap bisa melukai anak, mencederai hatinya yang tidak bisa disembuhkan untuk waktu yang sebentar. Sama seperti saat seseorang menancapkan paku di dinding atau kayu, ketika paku tersebut dilepas maka bekasnya masih ada.

4. Buatlah sebuah tulisan perilaku negatif yang belum bisa diubah

Langkah ini hanya sebagai upaya agar orang tua bisa mengidentifikasi lebih detail lagi tentang perilakunya. Terkadang mungkin saja ada yang terlewat atau tidak menyadari saat kondisi tidak menyenangkan. Namun, saat keadaan sudah tenang sebaiknya menulislah agar selalu diingat sebagai bahan evaluasi dan lebih tepat sasaran untuk diubah.

5. Berikan tenggat waktu kapan mau berubah
Setiap perubahan butuh proses dan waktu yang bisa jadi setiap orang berbeda. Untuk itu, perlunya membuat tenggat waktu agar perubahan itu lebih terarah dan tidak tertunda dengan berbagai alasan.

6. Apresiasi dan punishment
Berikan apresiasi diri jika berhasil berubah dan hukuman yang telah dibuat sebelum proses mengubah perilaku itu berjalan. Hal ini untuk memotivasi agar tujuan lebih mudah tercapai dengan maksimal.

7. Evaluasi
Evaluasi tidak hanya untuk perilaku negatif atau perubahan yang belum berhasil dilakukan, namun juga termasuk perubahan perilaku yang telah berhasil dicapai. Sehingga bisa dibandingkan indikator dari keberhasilan itu apa saja yang telah dilakukan, begitupun sebaliknya.

8. Pelajari perubahan kelurga setelah diri berubah
Setiap perubahan perilaku diri tentu akan berpengaruh pada lingkungan terdekat seperti keluarga inti. Untuk melihat dampaknya, bisa diraskan sendiri atau mencermati sikap dari anggota keluarga. Jika memungkinkan, tanyakan pada mereka tentang sikap kita selama proses perubahan berjalan.

9. Ambil hikmah dan ulangi sampai perilaku negatif itu pergi
Konsisten terhadap perilaku positif yang sudah berhasil dilakukan, ulangi setiap saat dibutuhkan dalam kondisi apapun, terutama saat emosi tidak stabil.

Semangattt!!!! 💪

-sA-


Terlahir dengan Takdir Berbeda