Search This Blog

Tuesday, March 1, 2022

Pengalaman SC ke 3 yang diRencanakan Part 2

Saat di ruang observasi, perlahan efek anestesi mulai menghilang perlahan tapi pasti. Kesakitan baru saja dimulai. Maklum karena saya masih sesar konvensional bukan metode eracs. Entah berapa suhu ruangan itu, saya hanya merasa sangat dingin, perih sekali di area sayatan secar itu. Sekuat tenaga mencoba menahan rasa sakit yang sebenarnya semakin bertambah dari waktu ke waktu. Hingga tiba saat saya hendak dikembalikan ke ruang perawatan, tentu ada perawat di ruang operasi yang mempersiapkan saya sembari membawa berkas.



saya : "Kok sakit banget ya suster?"

Perawat : "Iya ga apa-apa Bu wajar anestesinya sudah mulai hilang",

Saya : Memang ga apa-apa ya?" (dalam hati saya ini sakit banget loh sampai gigi bergemeletuk gemetaran nahan sakit dan dingin).

Perawat : "Iya ga apa-apa"

Saya cuma bisa diam kembali berusaha menahan sakit, selesai proses transfer, saya dibersihkan dan berganti pakaian dulu sebelum kembali ke ruang perawatan. Saat itulah saya kembali bertanya pada perawat ruangan. Jawabannya sama, rasa sakit itu wajar dan gak masalah. Sesampainya di kamar perawatan, ternyata suami lagi pulang ke rumah untuk mengambil pakaian kerja untuk esok hari.

Setibanya suami kembali saya mengungkapkan bahwa saya kesakitan di area jahitan. Entah saya lupa berapa kali suami bolak balik tanya ke perawat menyampaikan keluhan saya. Tapi suami kembali selalu dengan jawaban yang sama, ga apa-apa nanti ada waktunya dikasih obat pereda nyeri. Baillah, lago-lagi saya hanya bisa menahan sakit yang semakin tak terkira.

Jujur saya merasa selama ini adalah orang yang mampu menahan sakit bukan penakut. Namun, kala itu jika saya bisa gambarkan rasanya seperti tubuh ini terpisah dengan bagian kaki. Karena area jahitan di perut dan kaki belum sepenuhnya bisa bergerak karena anestesi yang belum sepenuhnya hilang. saya sampai ingin nangis tapi saya tahan, tapi ada sekali keluar air mata karena ga tahan rasanya. Saya juga bilang demikian ke suami dan dia hanya menguatkan. Jujur saya sampai sulit untuk bisa istirahat apalagi tidur karena rasa sakit yang cukup menganggu.

Sekitar beberapa jam setelahnya, barulah ada perawat yang memberikan suntikan anti nyeri melalui infus sembari berkata bahwa di dalam cairan infus itu juga sebenarnya sudah ada obat anti nyerinya. Dalam hati saya cuma bisa bilang 'tapi saya ga tahan sakitnya dan tiap orang level rasa sakit itu bisa berbeda-beda'. Alhamdulillah obatnya bekerja, perlahan mulai sedikit berkurang rasa sakitnya dan saya usahakan untuk bisa tidur malam itu.

Keesokan paginya kaki sudah mulai bisa sedikit bergerak dan beberapa kali saya ditanya apakah masih sakit sekali, saya cuma bisa jawab iya. Saya lupa setiap berapa jam ada perawat yang visit untuk cek tekanan darah. Kalau saya tidak salah ingat ada salah satu perawat yang bilang kalau masih sakit banget coba nanti sampaikan sendiri ke dokter saat visit sore, karena spengetahuan perawat tersebut ada obat anti nyeri yang tidak tercover bpjs tapi cukup ampuh untuk nyeri, obatnya dimasukkan melalui lubang (maaf) anus.

Saya senang banget waktu dokter visit, karena bisa menyampaikan keluhan sekaligus diberikan solusinya dan saat itu juga dikerjakan. Alhamdulillah setelah diberikan obat itu, rasa sakitnya sangat berkurang. Saya mulai bisa belajar bangun untuk duduk tanpa bantuan. Keesokan harinya saya belajar untuk turun dari tempat tidur, berdiri perlahan kemudian berjalan ke kamar mandi.

Total di rumah sakit cuma 3 hari. Yap, hari pertama masuk siang hari ldan angsung operasi sekitar jam 6 sore, pemulihan 2 hari. Tepat di hari ke 3 saat dokter visit sore hari, saya sudah bisa pulang. Menjelang maghrib saya pun pulang dengan jalan yang masih perlahan.



Pengalaman sesar ketiga cukup berat dan traumatis buat saya. Dulu SC pertama saya cukup kuat, begitupun sesar kedua saya lebih kuat bahkan berencana punya anak lagi setelah 5 tahun dan ternyata Allah SWT kabulkan. Tapi setelah mengalami SC yang ketiga, saya takut dan jujur tidak punya keinginan menambah anak baik dalam waktu dekat maupun jangka panjang. InsyaAllah cukup 3, hehe.

welcome to the world my baby number 3 KHANSA AZKIARA . . .


-selesai-





No comments:

Post a Comment

Terlahir dengan Takdir Berbeda