Search This Blog

Monday, March 21, 2022

BAHAGIA versi ISTRI

Istri yang bahagia adalah istri yang penuh limpahan kasih sayang & perhatian dari suaminya. baik berupa materil maupun non materil. Begitu juga sebaliknya, istri yang sedih, muram, dan mudah marah adalah istri yang banyak menerima keacuhan dan ketidakpedulian dari suaminya.

Seorang perempuan yang sudah menjadi istri, akan dengan tidak disadari menggantungkan rasa bahagia pada suaminya. meskipun ia bisa bahagia dengan banyak hal selain itu, tapi tetap kebahagian yang hakiki terletak pada diri sang suami. bahkan mood booster yang paling ampuh bisa datang dari suami.


Mungkin berbeda dengan suami yang bisa bahagia bukan karena istrinya. suami bisa bahagia bila berolahraga, menyalurkan hobi, bermain game online, atau touring keliling kota.

walaupun tidak menyetarakan semua suami bisa bahagia dengan berbagai macam kegiatan, tapi mungkin ada juga suami yang bisa lebih bahagia karena istrinya. Jadi, bahagiakanlah istrimu maka suami pun akan turut berbahagia. Sebab kebahagiaan istri itu sifatnya menular dan menyebar. Kebahagiaan istri mampu membuat suasana rumah menjadi teduh, mampu memberi energi positif bagi anak-anak, dan lingkungan sekitar.




Beberapa kalimat yang pernah ditulis pada tahun 2018 berdasarkan riset pengalaman pribadi. Ya, saya akui bahwa sebagai istri selalu dominan bergantung kebahagiaan dari suami. Contohnya, ingin diperhatikan, disayang, ditanya, dan lain sebagainya. Apalagi saya seorang perantau di Kota yang sekarang ditempati. Tidak ada keluarga kandung yang dekat untuk sekedar mengalihkan lelah. Ditambah lagi, semua saudara masing-masing sudah memiliki keluarga, jelas punya prioritas utama adalah pasangan dan anak-anaknya.


Beruntungnya saya, meski jauh dari keluarga kandung tapi banyak hal yang sudah ditanam sejak dini sedikit banya membantu saya melalui setiap episode drama kehidupan rumah tangga. Saya juga dikelilingi oleh teman-teman satu pemahaman, satu value yang bisa menambah nilai energi posistif sehingga bisa bertahan tanpa ada hal-hal negatif menghampiri.


Jujur saja, mungkin menjadi ibu rumah tangga terlihat sepele, sederhana, dan merupakan aktivitas biasa (lumrah), tapi siapa sangka banyak sabar yang harus dimiliki, banyak syukur yang senantiasa tertanam di hati, dan banyak maklum di segala kondisi. Seorang istri hanya perlu kasih sayang itu nyata hadir, bukan sekedar materi mencukupi gizi namun ruh kosong tak pernah terisi.


Suami hanya perlu menyediakan telinga untuk mendengar keluh istri, jika tak mampu merespon dengan kata maka cukup pelukan hangat meluruhkan keluh kesahnya. Karena pada dasarnya istri hanya ingin dianggap ada, jika perlu ucapkan terima kasih atas pencapaiannya selama ini menjadi istri dan ibu untuk anak-anak. Tak perlu setiap hari jika tak mampu, cukup lakukan di moment tertentu.



يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا يَحِلُّ لَكُمْ اَنْ تَرِثُوا النِّسَاۤءَ كَرْهًا ۗ وَلَا تَعْضُلُوْهُنَّ لِتَذْهَبُوْا بِبَعْضِ مَآ اٰتَيْتُمُوْهُنَّ اِلَّآ اَنْ يَّأْتِيْنَ بِفَاحِشَةٍ مُّبَيِّنَةٍ ۚ وَعَاشِرُوْهُنَّ بِالْمَعْرُوْفِ ۚ فَاِنْ كَرِهْتُمُوْهُنَّ فَعَسٰٓى اَنْ تَكْرَهُوْا شَيْـًٔا وَّيَجْعَلَ اللّٰهُ فِيْهِ خَيْرًا كَثِيْرًا

"Wahai orang-orang beriman! Tidak halal bagi kamu mewarisi perempuan dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, kecuali apabila mereka melakukan perbuatan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka menurut cara yang patut. Jika kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan kebaikan yang banyak padanya." 

(QS. An-Nisa : 19)

Tidak ada suatu perintah Allah SWT yang merugikan hamba-Nya. Setiap perintah memiliki banyak manfaat bagi kelangsungan hidup seorang hamba di dunia. Allah SWT telah mengatur sedemikianrupa kehidupan dunia secara terperinci, tak ada satu pun yang luput dan tak ada aturannya. Itulah hidup yang sesungguhnya.

Perbaiki hubungan dengan Rabb-Mu, maka Allqh SWT akan memperbaiki hubunganmu dengan makhluk-Nya. Bersyukurlah saat masih bisa mengingat siapa Sang Pencipta dan Tujuan hidup di dunia. Karena ketika telah dibutakan oleh nafsu (ego), maka tak lagi mampu berpikir dengan nurani.

Dear para suami,

istrimu menunggu uluran tanganmu, menanti langkahnya yang dibawa olehmu akankah kelak menuju syurga atau neraka jika terus membisu dan memilih terus mendampingimu meski ruhnya semakin rapuh. Peluklah istrimu, bagikan kehangatanmu agar ia mampu membaginya pada anak-anakmu. Sayangilah ia, sebagaimana rasa sayangnya padamu yang tak ternilai dengan apapun. Sakinah, mawaddah, warahmah hanya bisa diraih saat suami mampu menjadi Nahkoda yang tak hanya mementingkan diri tapi juga seluruh awak yang menyandarkan keselamatan pada dirinya.



No comments:

Post a Comment

Terlahir dengan Takdir Berbeda