Search This Blog

Monday, February 28, 2022

Hamil Ketiga yang diRencanakan

Kehamilan adalah perencanaan bersama antara suami istri. Bukan atas dasar keinginan pribadi atau sepihak. Oleh karenanya, setiap ibu hamil harus memiliki support system yang satu visi misi sama selama kehamilan bahkan sampai melahirkan. Dukungan bukan hanya sekedar kata-kata maupun materi tetapi melingkupi semua yang dibutuhkan ibu selama 9 bulan masa kehamilan.

Tidak ada kehamilan tanpa rencana, selama hubungan suami isteri berjalan dengan baik dan dilakukan secara sadar maka jika akhirnya terjadi kehamilan itu sebuah anugerah yang patut disyukuri. Setiap ruh yang ditiupkan pada janin oleh Allah SWT dalam perut seorang perempuan, itu artinya ia dipercaya mampu menjaga, merawat dan membimbing seorang anak.





Saya memutuskan untuk memiliki anak ketiga dengan niat pertama melakukan tindakan melepas alat kontrasepsi IUD pada bulan November 2019. Karena berpikir sudah mwncapai masanya IUD dilepas setelah 5 tahun bersama. Alhamdulillah selang 5 bulan setelah melepas IUD, saya kembali hamil.

Setiap kehamilan ada tantangan tersendiri. Meskipun terbilang sudah hamil 2 kali sebelumnya, namun kehamilan ketiga ini seperti kembali hamil pertama. Pasalnya, saya tidak pernah merasa seberat ini saat hamil. Mulai dari mual, muntah, tidak berselera makan apapun, sembelit hingga sakit nyeri sendi dan tulang di beberapa bagian tubuh. Bahkan menjelang trimester akhir, rasanya sulit untuk bisa tidur dengan nyenyak.

itulah mengapa ibu hamil tidak hanya membutuhkan asupan gisi yang komplit guna memenuhi kebutuhan janin, tapi juga dukungan moril untuk menjaga perasaan dan mental si ibu agar tetap dalam kondisi bahagia. Tapi namanya manusia, pasti tidak terlepas dari rasa yang kurang menyenagkan seperti sedih dan kecewa. Karena itu, ibu hamil juga perlu mendekatkan diri lebih dekat lagi kepada Allah SWT agar selalu terlindungi dari hal-hal buruk yang tidak diingini.

Menjalani kehamilan ketiga dengan lancar meski beberapa keluhan seperti yang telah diceritakan sebelumnya adalah hal yang wajar. Mungkin sebagian besar ibu hamil memiliki keluhannya masing-masing. Persiapan kelahiran pun sudah dipikirkan saat hamil, mengingat ini adalah kehamilan ketiga pasca dua kehamilan dengan kelahiran secar sebelumnya. Banyak kekhawatiran yang terlalu dipikirkan sehingga saya kurang rileks selama trimester akhir menjelang kelahiran. Walau bagaimanapun, apapun pilihan metode kelahiran tetap harus dilalui dengan mental yang kuat.

Kehamilan ketiga artinya menjadikan anak pertama sebagai seorang kakak dengan dua adik dan anak tengah menjadi seorang kakak dengan satu adik. Agar anak-anak memahami bahwa kasih sayang orang tua tidak akan berkurang meski ada tambahan anggota baru, saya selalu mendekatkan mereka meski adiknya masih dalam kandungan. Caranya dengan mengajak mengobrol bersama, diskusi bersama, dan memberikan kesempatan kedua kakaknya untuk menyalurkan rasa sayang terhadap sang adik dalam perut.

Begitu banyaknya kebutuhan selama hamil mulai dari kondisi ibu baik secara fisik maupun psikis, persiapan melahirkan, lingkungan keluarga inti yang saling mendukung, dan masing-masing anggota keluarga yang perlu diberikan pemahaman bahwa bertambahnya anggota keluarga merupakan kebahagiaan bersama.

Semangat untuk semua ibu hamil di manapun berada, semoga Allah SWT mudahkan dan mampukan setiap tantangan dengan hadirnya rasa sabar yang besar.

Barakallahufiikum.

No comments:

Post a Comment

Terlahir dengan Takdir Berbeda